Network
"Suara Hati Istri Zahra, Indosiar, 18.00 Tiap hari di tipi sekarang, Artis pemeran Zahra masih di bawah umur untuk memerankan seorang Istri, membuat praktik pedofilia dipandang menjadi suatu hal biasa di Indonesia," tulis @sigummy dan netizen yang lain.
Tak hanya melaporkan mega series Zahra, netizen juga kompak mengkritik sistem KPI yang dinilai tidak bisa menyeleksi tayangan sehingga masih terdapat tayangan yang tak pantas.
"Kalau misal tayangan kurang pantas bisa lolos ke pertelevisian Indo, berarti sistem KPI kurang ketat, ga bagus atau gimana sampe bisa lolos? Jangan bilang kerjanya sensor sandy, atau motong adegan spongebob aja?
Baca Juga: Indonesia Tidak Masuk Daftar Negara yang Diizinkan Masuk Arab Saudi, Kemenag Heran
Reaksi garamnya netizen juga ditujukkan kepada Indosiar sebagai televisi yang menayangkan Mega Series Zahra.
"Jadi gini, seharusnya pihak Indosiar tidak memberi peran anak di bawah umur menjadi seorang istri. Beberapa adegan Zahra di sinema ini memang terlalu 18+, sedangkan diketahui gadis itu masih berusia 15 tahun. Kebanyakan orang mikir makah kasus tokoh "Tirta" ini adalah pedofilia," tulis @cutesgurll.
Namun, ada juga beberapa akun menyebut jika banyaknya pihak yang kontra terhadap Mega Series Zahra tersebut disebabkan oleh persaingan bisnis dengan sinetron yang lain.***
