Cerita Horor di Asrama: Pakai Bantal Orang Mati, Seorang Pria Diteror Setiap Malam, Ketindihan hingga Buta

13 Desember 2021, 18:24 WIB
Ilustrasi cerita horor asrama. /Pixabay/kellepics

 

JURNAL PALOPO - Cerita horor bukan lagi hal baru bagi banyak orang terutamanya yang pernah tinggal di asrama.

Cerita horor di asrama biasanya merebak dari mulut ke mulut atau bahkan ada juga yang mengalaminya sendiri.

Sama halnya dengan cerita seorang pria berikut yang mengaku diteror setiap malam dari ketindihan hingga tak bisa melihat karena wajahnya tertutupi rambut hantu.

Baca Juga: Bocoran Bepanah ANTV Besok: Harsh Meninggal, Anjana Histeris jadi Gila, Zoya dan Aditya Berpisah

Dilansir Jurnal Palopo dari kanal YouTube Nessie Judge, seorang pria menceritakan pengalamannya di asrama yang menyebut menerima teror setelah memakai bantal orang mati.

Pria yang membagikan pengalamannya ini pada Nessi Judge adalah Liano Quedarusman.

Diceritakan tahun 2009, Liano duduk di bangku SMP dan tinggal di salah satu asrama Khatolik untuk putra putri.

Dalam kesehariannya, setiap Senin hingga Jumat para penghuni asrama diharuskan bangun setiap pukul 5 pagi untuk beribadah dan bersekolah. Suster biarawati bertugas membangunkan para siswa dengan bunyi lonceng.

Baca Juga: Balika Vadhu, Senin 13 Desember 2021: Jagdish Rencanakan Balas Dendam pada Anandhi

Suatu hari, Liano ketiduran. Suster pun membangunkannya menggunakan air sehingga bantal yang dipakainya tidur itu basah. 

Liano kemudian menjemur bantal itu berharap malamnya akan kering. Namun, bantal itu tak kunjung kering hingga Liano pun berniat meminjam bantal teman sekamarnya. 

Liano melihat salah satu teman sekamarnya punya dua bantal dan diapun meminjam bantal itu untuk dipakai tidur. Sebagai informasi, Liano menyebutkan bahwa dalam satu kamar terdiri atas 6 orang dan tempat tidurnya bertingkat. Liano tidur di kasur bagian atas. 

Tanpa pikir panjang, Liano mulai memakai bantal itu dan teror pun terjadi. Malam pertama saat Liano memakai bantal itu, dia bermimpi dua orang teman perempuannya sedang berkunjung ke kamar.

Baca Juga: Jelang Tamat! 4 Fakta Drama Bepanah, Termasuk Kebakaran yang Tewaskan Teknisi

Salah satu temannya dalam mimpi menangis sambil melihat ke atap. Temannya itu berteriak mengatakan 'Kak Priska jangan, kak Priska'. Karena mimpi ini, Liano pun terbangun.

Liano membuka matanya dan melihat di sekitarnya gelap karena masih subuh. Namun saat yang sama, dia sadar badannya ketindihan sehingga tak bisa gerak.

Liano membaca doa dan ketika berhasil menggerakkan badannya, dia melihat badannya sudah dipenuhi keringat sehingga baju dan sepreinya basah.

Liano mencoba berpikir positif dengan mengatakan dirinya ketindihan karena kelelahan. Saat dia ke sekolah, dia kemudian bertemu teman perempuannya yang ada dalam mimpi dan bertanya apakah mereka kenal dengan Priska.

Baca Juga: Berakhir Happy Ending, Drama Korea Jirisan Capai Rating 9,2 Persen

Temannya itupun menjawab mengenalnya karena dia merupakan senior yang pernah tinggal di asrama tersebut.

Malam keduanya, pria tersebut masih ketindahan dan puncaknya adalah malam ketiga. 

Pada malam itu, Liano kembali ketindihan. Dia tidak bisa bergerak, berbicara, dan bahkan saat matanya terbuka penglihatannya menjadi gelap tidak bisa melihat apa-apa.

Liano berdoa berkali-kali hingga diapun bisa bergerak. Tetapi anehnya, penglihatannya masih gelap seakan-akan ada sesuatu yang menutupi mata dan wajahnya.

Baca Juga: Petisi Boikot Nikita Mirzani Trending Twitter, Nyai: Nggak Apa, Makin Diboikot Namanya Makin Naik

Liano pun mencoba menggeser sesuatu itu dan dia tersadar bahwa yang menutupinya adalah rambut dari seorang wanita yang melayang tepat di atas badannya. Seketika dia terkejut dan langsung lompat dari tempat tidur tanpa memikirkan resikonya. 

Liano langsung menyalakan lampu kamar dan melihat wanita itu sudah tidak ada. Semua teman sekamarnya kebingungan melihat Liano yang takut setengah mati. Liano kemudian memutuskan pindah asrama.

Sebelum dia pindah, suster biarawati bertanya alasannya. Liano pun menceritakannya. Suster kemudian membawa Liano untuk berdoa dan pundaknya sempat dipukuli sapu lidi. Suster itu bertanya tentang sesuatu yang dipakai Liano tetapi bukan miliknya.

Liano kemudian tersadar bahwa beberapa hari terakhir dia memakai bantal yang bukan miliknya dan saat dilihat lebih detail bantal itu bertuliskan Priska.

Baca Juga: Betah Menjomblo, Berikut Deretan Aktris Cantik yang Dikabarkan Pernah Dekat dengan Vishal Singh 'Gopi'

Liano pun mengetahui bahwa bantal itu milik seseorang yang mati karena kecelakaan. Suster bercerita bahwa barang-barang Priska ada yang tidak diambil dan salah satunya adalah bantal itu.

Usut punya usut ternyata teman Liano mengambil bantal itu di gudang tanpa izin dan dia belum menggunakannya juga.

Akhirnya, suster biarawati membawa bantal itu untuk didoakan dan dibakar. Setelah bantalnya dibakar, Liano tidak mendapat teror lagi dan memutuskan untuk tidak berpindah asrama.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler