Pembangunan Bendungan di Kabupaten Bone tidak sesuai Proposal, Warga Tutup Akses Lahan

- 27 September 2020, 19:23 WIB
Lokasi pembangunan bendungan yang terletak di daerah UluE
Lokasi pembangunan bendungan yang terletak di daerah UluE /Instagram/tangkap layar dari @zakirsabara_h.wata

JURNALPALOPO.COM - Pembangunan bendungan yang terletak di Desa Ujung Lamuru Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone menyimpang dari seharusnya.

Dilansir dari akun Instagram BoneTerkini, hal tersebut disampaikan Zakir Sabara HW yang juga warga Desa Ujung Lamuru melalui unggahan di akun Instagram miliknya.

Dalam postingannya tersebut, dia mempertanyakan pembangunan bendungan tersebut apakah sesuai dengan tata kelola pemerintahan atau tidak.

Baca Juga: Kabar Gembira, Erick Thohir Sebut Perpanjangan Bansos Hingga 2021

Baca Juga: Luhut Siapkan Penyuntikan Massal Vaksin Covid-19, Erick Tohir : Tenaga Medis Jadi Prioritas Utama

"Judulnya di tempat ini adalah di LalengriE tapi tempat membangunnya tenyata dipindahkan bukan di LalengriE,

"Apakah ini berpotensi masalah, apakah ini menyalahi aturan, apakah ini sesuai tata kelola pemerintahan dalam melakukan pembangunan dengan APBD," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa pembangunan bendungan tersebut bergeser kurang lebih 500 meter dari yang seharusnya di LalengriE ternyata dibangun di UloE.

Jika pembangunan dilakukan di LalengriE, maka warga dengan ikhlas tidak mengharapkan ganti rugi karena mereka merasa akan mendapatkan manfaat dari bendungan tersebut.

Baca Juga: Laporannya Tidak Diproses, Ketua DPD Bain Ham Luwu Utara Pertanyakan Sikap Bawaslu

Baca Juga: Stres di Rumah Saat Masa Pandemi? Berikut 3 Cara Menghindarinya Menurut Psikolog

"Sesuai dengan proposal masyarakat daerah LalenriE kalau dibangun disitu maka masyarakat bersedia untuk tidak dilakukan ganti rugi," ungkapnya.

Warga merasa bendungan tersebut tidak akan memberi manfaat kepada mereka karena elevasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan lokasi yang seharusnya digunakan.

Dia juga meminta perhatian dari Gubernur Sulawesi Selatan agar proyek ini tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Menurut papan proyek yang terpampang, bendungan tersebut akan menelan anggaran sebesar Rp21,5 milyar dari Dinas Pekerjaan Umum & Tata Ruang Prov. Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Tidak Keramas usai Olahraga dapat Memicu Masalah Kulit Kepala, Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Terpilih Sebagai Formatur ILS UIN Alauddin, Ini Harapan Aenul Ikhsan untuk Para Kader

Akibat dari berpindahnya lokasi pembangunan bendungan tersebut, warga pun menutup akses ke lahan terdampak proyek tersebut.

Mewakili masyarakat setempat, Zakir Sabara pun meminta atensi dari Gubernur Sulawesi Selatan, Ketua DPRD Provinsi Sulsel, Kapolda hingga Kejati.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x