Sosok Dibalik Buku Canon of Medicine, Bapak Pengobatan Modern Sekaligus Ilmuan Islam

- 22 September 2022, 20:19 WIB
Ibnu Sina, Ilmuan Islam yang menciptakan buku Canon Of Medicine.
Ibnu Sina, Ilmuan Islam yang menciptakan buku Canon Of Medicine. /Kolase / Jurnal Palopo/

JURNAL PALOPO- Sosok Dibalik Buku Canon of Medicine, Bapak Pengobatan Moderen Sekaligus Ilmuan Islam.

Canon of Medicine ternyata diciptakan oleh ilmuan Islam. 

Hal ini jarang diketahui, namun tokoh Islam ini dijuluki sebagai bapak pengobatan moderen. 

Baca Juga: Jangan Biarkan Bulu Sikat Gigi Keriting, Ini Cara Atasi Bau Mulut dengan Sikat Gigi Secara Berkala

Ibnu Sina adalah tokoh yang menciptakan Buku Canon of Medicine. 

Nama Ibnu Sina tentu tidak asing di telinga Anda.

Ibnu Sina memang sudah sangat familiar di telinga banyak orang.

Bahkan dirinya melahirkan sebuah buku yang populer, yaitu Filsafat dan Kedokteran. 

Baca Juga: Sering Main Kartu Remi Simak Nama Raja dalam Gambar, Ada yang Meninggal Karena Dendam

Pandangan filosofisnya telah menarik perhatian para pemikir Barat selama beberapa abad.

Bukunya telah menjadi salah satu sumber terpenting dalam filsafat.

Ibnu Sina menempuh pendidikan di Bukhara dengan menjadikan ulama terkenal pada zaman itu sebagai pembimbingnya.

Baca Juga: Kisah Seorang Putri yang Durhaka pada Ibunya, Simak Hingga Tuntas Legenda Batu Menangis

Salah satunya adalah Abu Abd Allah al-Natili.

Dia belajar logika, filsafat, metafisika dan ilmu alam, serta secara bertahap kembangkan minat dalam bidang kedokteran.

Akibat kecintaannya dalam ilmu kedokteran, setelah merasa cukup mendapatkan ilmu.

Ibnu Sina mulai mencoba menulis komposisi medis Kitab al-Qanun fi al-tibb (Canon of Medicine).

Baca Juga: Jadi yang Terbaik di Dunia Soal Sistem Pendidikan, Ini Lima Hal yang Jadi Tolak Ukur Finlandia

Serta al-Razi dan Ibn Hindu, yang ia tulis dalam bahasa Arab. 

Buku medis paling terkenal sebelum penerbitan Ibnu Sina’s Canon adalah Buku Lengkap Seni Medis (Kitab Kamil al-sinaàh al-tibbiyyah) yang disusun sekitar 983 oleh Ali ibn al-Abbas al-Majusi.

Namun diantara buku-buku medis lainnya, hanya buku medis Canon yang mampu bertahan hingga terkenal di seluruh dunia selama enam abad. 

Baca Juga: Dogeng Menarik! Kisah Anak 10 Tahun dari Papua Mengorbankan Nyawa demi Orang Tua, Asal Mula Pohon Kelapa

Saking terkenalnya ia mampu menciptakan metode pengobatan yang ia beri nama Canon, beberapa gambar teks miliknya dipajang di The James Lind Library.

Ini diambil dari edisi bukunya yang diterbitkan di Roma pada tahun 1593, dan jadi bagian dari koleksi bersejarah Perpustakaan Sibbald dari Royal College of Physicians of Edinburgh.

Versi buku ini didasarkan pada naskah Florentine.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu Kesalahan dalam Lakukan OIahraga Bikin Gagal Diet, Nomor Dua Sering Terjadi

Ini adalah karya medis pertama yang dicetak dalam bahasa Arab.

Serta diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. 

Ibu Sina membawa perubahan dalam dunia Medis.

Hal ini membuat UNESCO pada tahun 1980, mengeluarkan medali untuk menghargai, sekaligus memperingati ulang tahun ke 1000 Ibnu Sina.

Baca Juga: Cedera Panjang Tapi PSIS Semarang Tetap Perpanjang Kontrak, Carlos Fortes Lewatkan 10 Laga BRI Liga 1

Selain itu UNESCO juga mendirikan Hadiah Avicenna untuk Etika dalam Sains pada tahun 2002.

Ibnu Sina meninggal pada tahun 1037 M (428 H), sebelum dirinya memasukkan catatan klinisnya dalam buku Canon.

Tetapi makalah yang ditulisnya hilang sebelum ia mampu melakukannya.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x