Network
JURNAL PALOPO - Viking Persib Siap Lakukan Aksi 10 Agustus 2022 dengan Bawa 2 Tuntutan, Robert Alberts Fix Cabut?
Performa Persib Bandung di 3 laga perdana Liga 1 kian menyedihkan.
Besutan Robert Alberts tak mampu berkata banyak padahal kualitas pemain yang dimiliki di atas rata-rata.
Persib Bandung tak mampu menangi laga. Kontra Bhayangkara FC, Pangeran Biru hanya mampu berbagi poin.
Sementara kontra Madura United dan Borneo FC, Persib telan kekalahan besar.
Koleksi 1 poin membuat Persib berada di posisi juru kunci, 1 strip di atas Persis Solo yang mengoleksi 0 poin.
Atas dasar tersebut, suporter garis keras Persib, Viking, kabarnya akan melakukan aksi 10 Agustus 2022 mendatang.
Baca Juga: 5 Tim dengan Defense Terburuk di Pekan Ketiga Liga 1, Persib Sudah Jelas, Ada Apa Robert Alberts?
Hal tersebut diketahui melalui lembar disposisi yang dibagikan akun Twitter Frontline Boys Club.
Dalam surat tersebut rencananya Viking Persib akan melakukan aksi di Grha Persib dengan membawa 2 tuntutan.
Tuntutan yang pertama ialah menuntut Robert Alberts untuk melepaskan kursi kepelatihan Persib Bandung.
Tentu 3 laga ini menjadi pertimbangan mengapa Robert Alberts dituntut untuk mundur.
Ditambah lagi dari segi taktik, Robert Alberts dinilai minim taktik padahal komposisi pemain jelas yang terbaik.
Catatan lain yang juga paling disorot ialah jumlah kebobolan Persib di 3 laga ini.
Jika dibandingkan dengan musim lalu, Persib punya defense yang baik. Tercatat dari 34 laga, Maung Bandung hanya kebobolan 22 gol.
Sementara saat ini, baru 3 laga Persib telah kebobolan 9 gol.
Baca Juga: 5 Teori Aneh Naruto: Minato adalah Anak Jiraiya dan Tsunade hingga Kabuto adalah Kakak Sai
Tuntutan yang kedua yakni mengenai sistem ticketing yang carut marut. Viking Persib menuntut agar manajemen melakukan perbaikan.
Hal ini tentu menjadi perhatian, pasalnya beberapa pekan lalu, tewasnya 2 Bobotoh ada kaitannya dengan hal ini.
Banyak suporter ilegal yang memaksa masuk untuk menonton tim kebanggaan mereka padahal tidak memiliki tiket.
Akibatnya sejumlah suporter menjadi korban hingga meregang nyawa.***
