Network
JURNAL PALOPO - Lima Fakta Laga PSM vs Sulut United, Dari Salah Sebut Wali Kota hingga Spanduk Sindiran.
PSM Makassar tadi malam baru saja menyelesaikan laga ujicoba kelima.
Laga tersebut merupakan derby Celebes yang mempertemukan PSM Makassar melawan Sulut United.
Laga sarat gengsi sebagai yang terbaik di tanah Sulawesi berakhir dengan kemenangan PSM Makassar dengan skor 1-0.
Baca Juga: Resep Choco Stick Cookies, Kue Kering dengan Bahan Coklat yang Menggugah Selera
Sayangnya laga tersebut tidak dilangsungkan di Makassar, kota dimana PSM lahir.
Berikut ini beberapa fakta dari laga PSM Makassar kontra Sulut United pada Senin, 6 Juni 2022.
1. Laga perdana dengan suporter The Macz Man
Meskipun tidak bermain dirumahnya, suporter setia PSM, The Macz Man tetap setia mendukung klub kesayangan mereka.
Terlihat dari antusiasme mereka yang rela berangkat berbondong-bondong dari Makassar ke Parepare.
Apalagi selama pandemi Covid-19, pemerintah melarang segala aktivitas yang dapat menghimpun orang banyak.
Laga PSM melawan Sulut United berlangsung di stadion Gelora BJ Habibie pada Senin, 6 Juni 2022.
Rombongan besar dari Makassar memerahkan jalan hingga ke Parepare.
Tidak hanya dari Makassar, beberapa kelompok suporter dari daerah lain juga turut memberi dukungan kepada satu-satunya wakil Indonesia timur ini di Liga 1.
Laga ini pun menjadi pengobat kerinduan The Macz Man untuk melihat tim kebanggaan mereka berlaga.
2. PT LIB verifikasi stadion Gelora BJ Habibie
Di laga ini, PT LIB selaku penyelenggara Liga 1 melakukan verifikasi stadion Gelora BJ Habibie.
Ini lantaran stadion kebanggaan masyarakat Parepare ini direncanakan akan menjadi kandang dari PSM.
Ada beberapa catatan PT LIB untuk PSM dan pemerintah kota Parepare agar bisa lolos verifikasi.
Beberapa diantaranya adalah pencahayaan masih kurang dan belum menggunakan LED serta ada beberapa titik di lapangan yang tidak rata.
"Itu yang mau kita lihat apakah layak, ada tempat untuk broadcast yang sesuai standar," kata salah satu tim verifikasi PT LIB.
Baca Juga: Kenzo Nambu Mendarat, 4 Pemain Asing PSM Makassar Rampung, Berikut Profil Masing-masing
3. MC salah memanggil wali kota
Pasca berakhirnya pertandingan baik pemain, manajemen dan suporter PSM larut dalam eforia.
Di laga tersebut, MC kegiatan keliru memanggil nama wali kota.
MC memanggil Wali Kota Makassar, tetapi menyebut nama Taufan Pawe yang merupakan Wali Kota Parepare.
MC kemudian meminta maaf atas kekeliruan tersebut.
4. Seorang suporter meninggal
Perjalanan dari Makassar ke Parepare memakan waktu sekitar tiga jam.
Meskipun dengan jarak yang cukup jauh, suporter PSM tetap pergi untuk mendukung Erwin Gutawa cs.
Baca Juga: 5 Pemain Real Madrid dengan Gaji Tertinggi Musim Lalu, Nomor 1 dan 2 Justru Jarang Dimainkan
Tetapi di dalam perjalanan, seorang suporterm mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Kecelakaan terjadi di Cilellang desa Pao-pao, kecamatan Tanete Rilau, kabupaten Barru.
5. Suporter bentangkan spanduk 'Mattoangin Error'
Setelah laga PSM kontra Sulut United selesai, beberapa orang suporter memasuki lapangan dan membentangkan spanduk bertuliskan 'Mattoangin Error'.
Baca Juga: Dibatasi Ruang Geraknya di Pemerintahan Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso: Saya Kecewa!
Spanduk dengan dasar hitam dan tulisan putih tersebut sebagai bentuk kritikan suporter terhadap pemerintah Makassar dan Sulawesi Selatan.
Para suporter ini menagih janji Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaeman yang akan membangun stadion Mattoangin baru.
Sebelumnya beberapa hari sebelum laga PSM vs Sulut United, bekas reruntuhan stadion Mattoangin kembali memakan korban meninggal dunia.***
