JURNAL PALOPO - PSIS Semarang resmi menggaet 2 bintang klub Jawa Timur, Carlos Fortes dari Arema FC dan gelandang Persebaya Taisei Marukawa.
Baik Taisei Marukawa dan Carlos Fortes adalah 2 pemain yang sangat menakutkan di lini depan.
Carlos Fortes telah mencetak 20 gol dan asis dari 31 laga bersama Arema FC.
Sementara Taisei Marukawa catatkan 17 gol dan 10 asis dari 32 penampilannya di Liga 1.
Sayangnya kedua pemain yang tercatat sebagai top skorer Liga 1 harus hengkang dari tim yang telah membesarkan namanya.
Taisei hengkang usai tak menemukan kata sepakat dengan Persebaya terkait perpanjangan kontrak baru.
Akhirnya pada awal April lalu, pemain berpaspor Jepang tersebut mengunggah salam perpisahan dengan Bonek dan Bonita.
Baca Juga: PSIS Semarang Tabuh Gendang Perang Kompetisi Liga 1, Striker Portugal dan Jepang Mendarat
Sayangnya hal tersebut tak terjadi kala Carlos Fortes hengkang dari Arema FC.
Top skorer Singo Edan tersebut mengakhiri hubungan dengan tim asal Jawa Timur dengan cara yang tidak baik.
Carlos Fortes bahkan dinilai sebagai pemain memiliki bad attitude oleh aremania karena hengkang meski masih tersisa 2 bulan kontrak.
"Intinya dia gak ada pamit sama sekali sama saya sebagai Presiden klub. Padahal kontrak masih tersisa 2 bulan," tukas Juragan 99 kutip Jurnalpalopo.com dari @ngalamculture.
Baca Juga: Anda Pemilik Mata Setajam Elang, Coba Ikuti Kuis dan Pecahkan dalam 10 Detik
Mengait hal tersebut, Carlos Fortes lantas buka suara. Menurutnya hal tersebut sah-sah saja karena pihak Arema FC sebelumnya tidak menghubunginya terkait perpanjangan kontrak.
Pemain yang biasa disapa Cak Sodik oleh Aremania ini kemudian memberikan klarifikasi melalui Instastory di laman Instagram pribadinya mengenai kontrak dan hengkangnya ke PSIS Semarang.
“Arema FC tidak pernah menghubungi saya secara langsung untuk memperbarui kontrak saya!” tulisnya
“Dalam 3 bulan terakhir kontrak, saya dapat bernegosiasi dengan klub lain (Hukum FIFA).
"Semua direktur, presiden, dan pemilik klub diberitahu bahwa saya memiliki proposal dari PSIS dan mereka tidak menghubungi saya,” tutup Carlos.***