Kurcaci Monster PSM Makassar, Andi Ramang Penyerang yang Bikin FIFA Angkat Topi

- 16 Januari 2022, 12:57 WIB
Andi Ramang legenda PSM Makassar dan Timnas Indonesia
Andi Ramang legenda PSM Makassar dan Timnas Indonesia /@mlaku_mlakusejarah/Instagram

JURNAL PALOPO- Kisah ini datang dari PSM Makassar, klub kebangga warga Sulawesi yang miliki penyerang berjuluk kurcaci monster. 

Andi Ramang sosok penyerang berjuluk kurcaci monster. Pria kelahiran 24 April, jadi legenda yang tak tergantikan di hati fans PSM Makassar. 

Bahkan lewat nama besar Andi Ramang, PSM Makassar juga mendapatkan julukan Pasukang Ramang. 

Baca Juga: Persija Kesulitan Lawan Tim Degradasi, Persib Berat Hadapi Tim Papan Atas, Pelatih Eropa Tak Cocok di Liga 1?

Tepat 96 tahun yang lalu, talentas jenius dengan bakat sepakbola alami lahir di Barru.

Salah satu wilayah yang ada di Sulawesi Selatan. 

Tak ada yang menyangka jika Andi Ramang, akan jadi pesepakbola mendunia, masuk dalam puncak top penyerang yang dimilik Timnas Indonesia. 

Andi Ramang memulai karir sepakbola profesional pada usia 20 tahun, dan berkesempatan memakai seragam kebesaran PSM Makassar. 

Baca Juga: Plot Twist Persija Jakarta, Borong 7 Pemain Baru Loyo Lawan Tim Zona Degradasi

Setelah menikah, Andi Ramang hijrah ke Ujung Pandang. Istilah lama yang merupakan julukan Kota Makassar. 

Dua tahun di Makassar, Andi Ramang merasakan kerasnya hidup. Mulai dari tukang becak hingga jadi seorang kernet mobil. 

Andi Ramang merupakan striker yang berhasil membawa PSM Makassar juara era perserikatan. 

Pria yang sempar cicipi karir kepelatihan di PSM Makassar ini, jadi bagian skuad Juku Eja pada dua perioede, kompetisi Liga Indonesia. 

Baca Juga: PSM Makassar Punya Senjata Baru, Persik Kediri Wajib Waspadai Striker 3 Miliar Juku Eja

Mulai dari 1947-1960, dan 1962-1968. Dalam kurun waktu itu, Ramang sukses persembahkan dua gelar Liga Indonesia bagi Juku Eja. 

Karir Andi Ramang makin melejit, saat dipanggil untuk membela Timnas Indonesia tahun 1952 untuk gantikan Sunar Arland. 

Ironisya Ramang di posisikan sebagai bek. Postur mungil dan kecil bikin pelatih Tony Pugacnik tak tertarik sama sekali. 

Namun pada akhirnya, Ramang dikembalikan pada posisinya sebagai penyerang.

Baca Juga: Menang Tipis dari PSM Makassar, Wonderkid Persebaya Surabaya Marselino Ferdinan Naik Daun

Di Timnas Indonesia, Andi Ramang adalah pemain yang pernah merasakan kerasnya kompetisi Piala Dunia. 

Andi Ramang juga diketahui miliki tendangan keras, dan miliki kecepatan. 

Ramang membuktikan, jika postur mungil bukan alasan seseorang tak bisa berkarir sepakbola. 

Nama besar Andi Ramang juga buat orang takjub, saat membela Timnas Indonesia di ajang Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia. 

Baca Juga: 7 Fakta Laga Persebaya vs PSM Makassar, Bajul Ijo Hempaskan Juku Eja dan Bajul Ijo

Timnas Indonesia berhadapan dengan Uni Soviet, di babak perempat final waktu itu. 

Dikutip Jurnal Palopo kanal YouTube @TV Favorite, Ramang bahkan harus dijaga tiga hingga empat pemain untuk hentikan pergerakan. 

"Ramang juga kerap lakukan gol akrobatik, atau tendangan salto untuk mencetak gol,"ulas kanal YouTube TV Favorite. 

Andi Ramang juga merupakan pemain yang loyal terhadap klub. Selama berkarir sepakbola, Ramang hanya membela PSM Makassar selama 21 tahun. 

Baca Juga: Raih Rekor 13 Kali Tak Terkalahkan, Persebaya Berhasil Balaskan Dendam ke PSM Makassar, Persib Tergusur Lagi

Sepak terjang Andi Ramang juga dibahas oleh FIFA sebagai pengakuan terhadap pria asal Barru. 

Tepat saat 26 meninggalnya Andi Ramang di tahun 2012. 

FIFA menyebut Ramang sebagai kurcaci monster, yang berhasil buat bek-bek Uni Soviet jatuh bangun.

Sukses obrak-abrik pertahanan, Andi Ramang hampir saja mencetak gol ke gawang Uni Soviet. 

Baca Juga: Duel Klasik PSM Makassar vs Persebaya Surabaya, Gol Sundulan Superman Osvaldo Moreno

Namun dirinya saat itu juga dihadapkan dengan penjaga gawang legendaris, Lev Yashin. 

"Menit 84, pemain 32 tahun itu hampir buat Indonesia unggul, andai tendangannya tidak di tahan oleh penjaga gawang terbaik," dikutip dari FIFA. 

Laga akhirnya berakhir 0-0, dan di lanjutkan pada leg kedua. Namun saat itu ia dapat pengawalan ketat. 

Indonesia pulang dan gagal tembus semifinal, usai di hajar Timnas Uni Soviet dengan empat gol tanpa balas.

Baca Juga: PSM Makassar Gaet Golgol Mebrahtu, Striker Brisbane Roar Nihil Gol, Ini Statistiknya di 7 Klub

Nantikan kisah Andi Ramang selanjutnya, legenda PSM Makassar dan Timnas Indonesia yang membuat FIFA takjub dengan skill sang pemain.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah