Usai Jadi Objek Rasis Warga Inggris di EURO 2020, Bukayo Saka Akhirnya Buka Suara

- 16 Juli 2021, 21:27 WIB
Bukayo Saka akhirnya buka suara usai jadi sasaran rasis fans Inggris setelah gagal penalti di di final EURO 2020
Bukayo Saka akhirnya buka suara usai jadi sasaran rasis fans Inggris setelah gagal penalti di di final EURO 2020 /Instagram@bukayosaka87/



JURNAL PALOPO - Bukayo Saka, pemain muda Inggris yang jadi penendang penalti terakhir dan gagal membawa The Three Lions juara EURO 2020 akhirnya buka suara.

Bukayo Saka mendapatkan cacian keras setelah Inggris kalah dari Italia di Stadion Wembley, kini mengungkapkan kekecewaannya.

Pemain berusia 19 tahun itu, menyayangkan aksi rasialisme yang ditorehkan para fans Inggris kepada dirinya, Sancho, dan Rashford yang berkulit hitam.

Baca Juga: Daftar Lengkap Peraih Gelar Individu EURO 2020; Gianluigi Donnarumma Terbaik, Ronaldo Raih Sepatu Emas

Usai pertandingan final Euro 2020 digelar dan Italia menjadi juara, Saka menjadi objek kemarahan fans Inggris yang haus akan gelar juara.

Melalui akun Instagramnya @bukayosaka87 Saka lebih dulu mengucapkan permohonan maaf karena gagal dalam penalti sebagai penendang terakhir.

"Tidak ada kata-kata untuk memberitahu Anda betapa kecewanya saya dengan hasil dan penalti saya," tulis @bukayo87.

Tak hanya itu, Saka pun mengungkapkan isi hatinya dan menyangkan adanya tindak rasialisme di media sosial yang menimpa dirinya.

Baca Juga: Lionel Messi Punya 5 Rekor yang Sulit Dipecahkan Ronaldo, La Pulga Lebih Unggul dari El Bincho?

Saka berharap, jangan sampai ada lagi orang yang menjadi objek rasialisme, cukup Saka, Rashford, dan Sancho saja.

"Di platform media sosial Instagram, Twitter, Facebook, saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa menerima pesan kebencian dan menyakitkan seperti yang saya, Marcus, dan Jadon terima," tulis @bukayosaka87 pada Kamis, 15 Juli 2021 malam WIB.

Sebelumnya, Saka mengungkapkan jika ia sudah tahu jika para fans Inggris akan membencinya usai ia gagal mengeksekusi tendangan penalti.

Namun, Saka begitu menyayangkan tiga platform media sosial terbesar di dunia, yakni Instagram, Twitter, dan Inggris tidak bisa membendung aksi rasialisme yang diterimanya.

Baca Juga: Bos Real Madrid Umumkan Rugi Triliunan Rupiah, Imbas Pandemi Covid-19

"Saya sudah tahu jenis kebencian yang akan saya terima. Sebuah kenyataan yang menyedihkan karena platform media sosial tak melakukan upaya cukup menghentikan pesan-pesan semacam itu."

Saka pun menjelaskan jika ia menghindar dari media sosial selama beberapa hari untuk merenung dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Saya menjauh dari media sosial selama beberapa hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan beberapa pekan terakhir," tulis @bukayosaka87.

Atas kegagalannya di Euro 2020, Saja berjanji akan mempersembahkan gelar juara untuk Inggris di masa yang akan datang.

Baca Juga: Harga Ozan Kabag Kena Diskon dari Schalke 04, Akankah Liverpool Tergiur? Simak Ulasannya

"Saya minta maaf karena tidak dapat membawanya pulang untuk Anda tahun ini, tetapi saya berjanji bahwa kami akan memberikan semua yang kami miliki untuk memastikan generasi ini tahu bagaimana rasanya menang," tulis @bukayo87.

Terakhir, Saka menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi rasialisme dimanapun.

"Tidak ada tempat untuk rasialisme atau kebencian dalam bentuk apapun di sepak bola atau di area masyarakat manapun," tegas Saka.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah