Analisis Taktik 3-4-3 di Sepak Bola Milik Johan Cruyff, Meredam 4-4-2 hingga Menciptakan Monster di Lapangan

22 Juni 2022, 12:54 WIB
Analisis Taktik 3-4-3 di Sepak Bola Milik Johan Cruyff, Meredam 4-4-2 hingga Menciptakan Monster di Lapangan /

JURNAL PALOPO - Analisis Taktik 3-4-3 di Sepak Bola Milik Johan Cruyff, Meredam 4-4-2 hingga Menciptakan Monster di Lapangan.

Dalam setiap permain sepak bola, taktik adalah hal wajib untuk mendapatkan kemenangan.

Taktik ini diracik oleh seorang pelatih bersama dengan asistennya dan diaplikasikan ke pemain di lapangan.

Baca Juga: 3 Fakta Unik Laga Persib vs Bhayangkara FC, Beckham Putra Pecah Rekor hingga Bek Asing Tersubur Liga 1

Dari cara menghadang lawan hingga susunan pemain di lapangan merupakan buah pemikiran pelatih untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Dilansir dari Passion4FM, Johan Cruyff pernah berkata "Saya lebih suka menang 5-4 daripada 1-0".

Ini menunjukkan seperti apa rencana yang ia terapkan dalam sebuah permainan, dia tidak terlalu fokus pada sisi defensif.

Sebaliknya dia akan melakukan yang terbaik untuk mengungguli tim meski dia juga mengalami kebobolan gol dan itu baik-baik saja baginya selama tidak kalah.

Baca Juga: Kisah Mistis dari Jawa Timur Jalin Kesepakatan dengan Jin dan Pencurian Batu Akik Pimpinan Pondok

Sedikit pelajaran sejarah bahwa di tahun 80 dan 90-an, 4-4-2 adalah formasi yang cukup sering digunakan, banyak tim top menggunakannya dan di sinilah taktik ini dibuat.

Taktik berlian 3-4-3 Johan Cruyff lahir untuk melawan 4-4-2 tradisional, dan apa yang terjadi selanjutnya mengejutkan sepak bola dunia.

Dia menciptakan monster, dengan taktik ini ia memenangkan empat gelar La Liga berturut-turut dan juga satu Piala Eropa.

Lalu, Bagaimana cara kerja berlian 3-4-3 di lapangan?

Baca Juga: Vladimir Putin Masih Membara, Invasi Rusia ke Ukraina Belum Kelar, Modernisasi Angkatan Bersenjata Digenjot

Bek/Lini Tengah

Dengan taktik ini, pelatih memasang tiga pemain di lini bertahan, dua bek sayap agar tidak terkena area yang luas di lapangan dan satu bek tetap berada di tengah.

Pindah ke empat pemain di lini tengah yang terdiri dari gelandang bertahan, box to box, tengah ke tengah dan gelandang serang.

Ini adalah keseimbangan sempurna dari para gelandang dimana gelandang bertahan menyapu bola dan melindungi dibelakangnya.

Baca Juga: Gegara Sebidang Tanah, Pemuda Palestina Tewas Diduga Jadi Korban Pemukim Israel

Memiliki pemain box to box sangat penting dalam taktik ini karena menyediakan pemain yang tidak hanya membantu bek tetap aman tetapi juga dapat berkontribusi ke depan.

Adapun pemain tengah ke tengah atau playmaker, meskipun ia pembuat permainan menyerang dia adalah gelandang paling menyerang dalam taktik ini, meskipun diizinkan untuk maju dia juga memiliki tugas bertahannya.

Itu akan membawa bola ke gelandang serang, yang bermain sebagai peran pendukung karena meskipun dia memiliki kekeluasaan kemana-mana, dia juga harus membantu ketika bertahan.

Pemain Sayap/Striker

Baca Juga: Lolos Perempat Final Piala Presiden, PSM Makassar Masih Pikirkan Stadion untuk Format Home dan Away

Hanya ada dua pemain sayap/winger dan juga satu penyerang, ini adalah pemain kunci dalam tim karena sisi menyerang permainan adalah fokus utama untuk mencetak gol.

Para pemain ini akan menciptakan dan berusaha mengonversi banyak peluang ke gawang. Kedua winger berada pada peran pendukung karena mereka akan melacak kembali jika diperlukan, tetapi ketika bola dalam penguasaan tim, fokus mereka murni pada serangan.

Mereka disuruh untuk tetap bermain lebih melebar dengan bola karena ini memberi ruang dalam formasi.

Mereka juga diinstruksikan memberikan umpan ke dalam dengan bola yang membuat striker dan winger lainnya bisa mencetak beberapa gol.

Baca Juga: Adu Statistik Erling Haaland, Darwin Nunez dan Kylian Mbappe, Gacor Mana?

Adapun striker dia sejauh ini adalah pemain paling egois di tim sebagaimana mestinya, alasannya karena dia disuruh untuk tetap maju dan mengambil lebih banyak risiko dan menembak lebih sering.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler