JURNAL PALOPO- Harapan PSIM Yogyakarta untuk berlaga di kasta tertinggi Liga 1 akhirnya sirna.
Adalah Dewa United yang menjadi biang kerok yang menjegal Laskar Mataram untuk menyusul PSS Sleman.
Dewa United berhasil mengadaskan PSIM Yogyakarta dengan skor tipis 1-0 dalam perebutan posisi ketiga.
Baca Juga: Bruno Cantanhede Sapa Bobotoh, Tanda Striker Persib Bandung Siap Merumput atau Out
Hasil ini juga membuat Dewa United berhasil mengikuti jejak Persis Solo dan Rans Cilegon FC yang telah lebih dulu menjejalkan kaki di Liga 1.
Laga yang memperebutkan posisi ketiga antara PSIM dan Dewa United tersebut diawali dengan serangan bertubi-tubi dari Tangsel Warrior.
Serangan tersebut membuat anak asuh Seto Nurdiyantoro ini bekerja ekstra di barisan bertahanan.
Bahkan Herman Dzumafo yang menjadi penggedor serangan turun demi menjemput bola.
Baca Juga: Gawat Marc Klok Cedera, Persib Bandung Hadapi Persita Tangerang Tanpa Gelandang Bengal
Memang taktik Kas Hartadi ini membuat pemain kewalahan menahan gempuran.
Kendati demikian, apiknya pelatih 51 tahun tersebut tak dibarengi dengan penyelesaian yang matang.
Mulai dari Herman Dzumafo hingga Syarif Wijianto tak mampu menjebloskan si kulit bundar ke gawang PSIM yang di kawal Imam Arief Fadillah.
Dewa United baru bisa bernapas lega usai Gufroni Al Maruf menggetarkan jala PSIM di menit akhir babak pertama.
Skor 1-0 pun bertahan hingga peluit akhir berbunyi. Dewa United pun membuat anak asuh Seto Nurdiyantoro tunduk lesu.
Usai pertandingan tersebut, pelatih PSIM sempat menjadi sorotan usai munculnya kertas sakti mengenai pengaturan tim yang akan berlaga di Liga 1.
Kertas yang tertulis pada tanggal 16 Desember 2021 tersebut memperlihat nama tim PSIM jelas tak masuk dalam daftar.
Tiga nama klub yang terpampang jelas adalah Persis Solo di nomor 1, Rans Cilegon kedua, dan Dewa United di urutan ketiga.
Baca Juga: Buta Venue Putaran Kedua Liga 1, Persib Bandung Berangkat Cepat, Nasib Bruno Cantanhede Belum Jelas
Kendati demikian, pelatih PSIM tersebut enggan berburuk sangka perihal pengaturan tim yang akan berlaga di Liga 1.
Menurutnya sepak bola Indonesia harus dibenahi secara total.
"Kalau pun itu yang terjadi, Tuhan berarti mengizinkan. Saya tidak akan berburuk sangka. Sepak bola Indonesia harus dibenahi secara keseluruhan," tandasnya.***