JURNAL PALOPO- Kehilangan satu kaki, Aditya eks Persib Bandung harus mengubur impiannya menjadi pesepakbola profesional.
Sempat rasakan bermain normal di lapangan hijau, kini eks Persib Bandung Aditya harus rela kehilangan satu kakinya akibat cedera tulang kering.
Bahkan mimpi Aditya untuk menjadi pemain bola profesional harus dia kubur bersama dengan kaki kanan yang harus diamputasi.
Dikutip Jurnal Palopo dari channel Youtube REPUBLIKBOBOTOHTV, pria kelahiran Palembang bagikan kisahnya sehingga harus kehilangan salah satu kakinya.
Menurut Aditya kejadian tersebut terjadi ketika dirinya tengah bermain melawan Unpad, pada menit ke 11 ada peluang untuk bisa mencetak gol.
Dikarenakan rasa malun tidak bisa menyumbangkan gol, akhirnya ekh Persib Bandung ini coba lewati kiper yang ternyata saat itu maju dan menekel kaki kanan Aditya.
Dari insiden tersebut Aditya mengalami patah tulang dan luka dalam, hingga akhirnya di bawah keahli patah tulang di Cilengkarang Kota Bandung.
Baca Juga: Yann Motta di Depak Persija Jakarta: Banyak Momen Tak Terlupakan
Namun, dalam masa pengobatan Ahli patah tulang tersebut menyerah, dan menyarankan agar Aditya di bawah kerumah sakit.
"Begitu sampai rumah banyak darah keluar karena efek dari gesekan tulang di dalam kemudian oleh bapak dibawa ke rumah sakit Halmahera (khusus tulang), setelah diperiksa ternyata harus operasi dua kali, pertama kulit dan kedua operasi tulang," Tutur Aditya.
Aditya juga menjelaskan bagaimana kondisi kakinya saat itu, bahkan dagingnya berhamburan ketika perban dibuka.
"Saat itu bapak bilang tidak operasi dulu karena tidak ada uangnya, kemudian oleh saudara suruh dibawa ke Cimande, Cibiru, Bandung, ternyata kondisi kaki sudah parah, saat dibenarkan (posisi tulang) sudah tidak terasa apa-apa, namun saat balutan dibuka dagingnya berhamburan jatuh dari area betis."
Baca Juga: Rumor Panas Transfer Liga 1 BRI: Peluang CLBK Jonathan Bauman dan Persib Bandung Terbuka Lebar
Kesedihan tidak dirasakan sampai disitu oleh Aditya, setelah kakinya diamputasi berkat bantuan rekannya di Persib Bandung dan fans sepakbola.
Dirinya harus kembali kehilangan ayah tercinta, yang meninggalkannya untuk selaman-lamanya.
Aditya kala itu merasa jika mimpinya dalam bermain sepakbola sudah berakhir, seiring dengan kakinya yang tidak lengkap serta ayahnya yang meninggal.
Namun, semangatnya kembali hidup setelah melihat disabilitas voli, renang, dan mulai berpikir untuk bergabung INAF (sepak bola amputasi).
Saat ini, dirinya masuk di INAF khusus di bola dan saat ini fokus ke sosialisasi di medsos, dan lapangan dengan menyampaikan cara permainan sepakbola menggunakan tongkat itu.
Meski telah kehilangan satu kaki dan sempat berpikir untuk mengubur mimpinya, kini Aditya membuktikan diri terus maju dengan segala keterbatasan yang dia miliki saat ini.
Aditya berpesan kepada semua pegiat bola khususnya bagi para penyandang disabilitas, agar tetap memiliki semangat dalam mengejar mimpi.***